У вашего броузера проблема в совместимости с HTML5
Unduh-unduh berasal dari kata Unduh atau Ngunduh yang kalau diterjemahkan secara bebas berarti “memetik” / “memanen”. Hari raya Unduh-Unduh adalah sebuah peringatan / perayaan akan masa panen, dengan kata lain dalam perayaan unduh2 tersebut ada nuansa ucapan syukur atas berkah Tuhan berupa tuaian/panenan yang dialami oleh warga kristen di GKJW khususnya yang berprofesi sebagai petani.
Dalam ungkapan syukur tsb mereka akan membawa hasil sawah, ladang, kebun atau ternak untuk dipersembahkan kpd Tuhan. Karena tdk mungkin bagi gereja untuk menyimpan hasul bumi dan ternak, apalagi dipergunakan untuk membiayai pelayanan di gereja, maka hasil panen / ternak yg dipersembahkan tadi akan diuangkan dengan cara dilelang kpd seluruh warga yg berkenan.
Perlu dipahami bahwa budaya unduh2 memang lahir dari jemaat agraris (baca jemaat GKJW yang berlokasi di daerah pedesaan). Dahulu kala unduh2 hanya dilakukan sekali setiap tahunnya, mengingat pada saat itu memang secara umum musim panen padi hanya sekali setahun, hal ini dikarenakan banyaknya sawah yg bersifat tadah hujan. Namun karena perkembangan tehnolgi pertanian maka saat ini panen padi bisa dilakukan dua kali setahun. Menurut informasi, pada jaman dahulu usia tanam padi boleh dibilang cukup lama bisa hampir enam bulan, sekarang bisa dipersingkat antara 3-4 bulan. Hal ini menimbulkan ide pada seorang warga gkjw untuk mengusulkan agar unduh2 dilakukan sebanyak dua kali setahun.