Sunday, 14 September, 2025г.
russian english deutsch french spanish portuguese czech greek georgian chinese japanese korean indonesian turkish thai uzbek

пример: покупка автомобиля в Запорожье

 

Sejarah Domba Garut

Sejarah Domba GarutУ вашего броузера проблема в совместимости с HTML5
Proses terbentuknya Domba Garut sementara ini diyakini berawal dari persilangan tiga bangsa Domba, yaitu Domba Merino, Domba Kaapstad dan Domba lokal dari wilayah Priangan, sehingga dalam perkembangan selanjutnya dikenal dengan nama Domba Priangan atau Domba Garut, karena awal persilangan dan perkembangan Domba Priangan terbaik berasal dari daerah Garut. Tahun 1864 pemerintah Belanda mulai memasukkan domba Merino yang pemeliharaannya diserahkan pada KF Holle, tahun 1869 domba-domba tersebut dipindahkan ke Garut dan secara bertahap dilakukan penyebaran ke beberapa penggemar domba, antara lain kepada Bupati Limbangan (satu pasang) dan Van Nispen seekor pejantan Merino yang pada saat itu kebetulan memiliki seekor domba Kaapstad, serta disebarkan ke beberapa daerah lain seperti Kabupaten Sumedang, Garut, dan Bandung (Merkens dan Soemirat, 1926). Penyebaran tersebut merupakan cikal bakal terbentuknya ras domba Priangan atau domba Garut. Persilangan yang telah berlangsung secara terus menerus selama puluhan tahun, dan berjalan tanpa suatu proram dan arah yang jelas, antara domba Merino domba Lokal, domba Merino X domba Lokal X domba Kaapstad, banyak diyakini oleh para peneliti bahwa ini merupakan asal usul terbentuknya ras domba priangan. Namun demikian, kajian secara ilmiah belum dapat diungkapkan dengan pasti, khususnya kajian dari sisi komposisi darah dan gena domba Garut (Heriyadi, 2002). Asal-usul perkembangan domba Garut diyakini berasal dari Kabupaten Garut sebagai sumber daya genetik ternak (SDGT) asli dari Jawa Barat, yaitu dari daerah Cibuluh, Cikandang dan Cikeris di Kecamatan Cikajang serta Kecamatan Wanaraja. Keyakinan ini telah cukup lama berkembang di kalangan peternak di Kecamatan Cikajang dan Wanaraja. Sebagian besar masyarakat di kedua kecamatan tersebut, bahkan meragukan bahwa Domba Garut dengan ciri-ciri kuping yang rumpung berasal dari daerah lain di luar Garut, termasuk tokoh-tokoh peternak domba di Garut meyakini bahwa Domba Garut merupakan SDGT asli atau merupakan ternak asli dari Kabupaten Garut. Keyakinan yang berkembang pada masyarakat peternak di Kecamatan Cikajang dan Wanaraja tersebut sampai saat ini cukup sesuai dengan fakta sejarah dan perkembangan Domba Garut. Di samping itu, dari sisi logika yang dilandasi oleh teori genetika dapat diterima bahwa domba Garut yang berkembang saat ini merupakan domba asli dari Kecamatan Cikajang khususnya domba-domba yang memiliki warna dominan hitam pada bagian muka (Heriyadi, 2011). Domba Garut adalah domba yang memiliki kombinasi daun telinga rumpung atau ngadaun hiris dengan ekor ngabuntut beurit atau ngabuntut bagong. Domba Garut diyakini berasal dari kabupaten Garut sebagai sumber daya genetik ternak asli Jawa Barat, yaitu dari daerah Cibuluh, Cikandang dan Cikeris di Kecamatan Cikajang serta Kecamatan Wanaraja (Heriyadi, 2011). Saat ini, domba Garut merupakan salah satu aset sumber daya geneik ternak asli yang sangat penting di Provinsi Jawa Barat sehingga perlu dilestarikan, dibudidayakan dan dikembangkan untuk mendapatkan manfaat ekonomi yang optimum agar dapat mendongkrak dan mensejahterakan kehidupan petani/peternak khususnya peternak domba Garut (Heriyadi, 2011).
Мой аккаунт